Skip to main content

Sekretariat Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) bersama dengan IBC dan Lembaga LIMA j kembali mengkritisi wacana Pembangunan Gedung Baru DPR, seperti diketahui pembangunan gedung baru yang pada 2010 lalu sempat menuai kritik pedas dari masyarakat kini wacana pembangunan gedung baru kembali digulirkan namun kali ini bedanya semua Fraksi di DPR mendukung wacana tersebut “ Bahkan Ketua DPR sebagai motor utama pengusul proyek, beberapa partai yang pada 2010 menolak kini sekarang menjadi aktor utama Presiden dikabarkan telah menyetujui wacana pembangunan gedung baru DPR Tersebut “ Ungkap Apung

Apung menyebut ada 3 masalah yang hampir mirip dengan rencana pembangunan gedung DPR pada tahun 2010. Pertama soal administrasi pembangunan yang tidak ada bahkan nilai pembangunan itu terkesan ditutupi.

“DPR sekarang ada indikasi sangat tidak transparan. Misalnya polisi parlemen rancangan ajah tapi anggaran tidak dipublikasi,” Ungkap apung

Kedua adalah dugaan markup. Apung menjelaskan logika yang digunakan oleh pimpinan DPR untuk pembangunan gedung mirip dengan logika proyek. Apalagi pasca pemilu 2014, banyak pertai yang memerlukan dana segar.

“Apakah ini upaya pengambalian dana kampanye atau untuk Pilkada. Dulu PDIP, Gerindra, dan PKS tolak. Sekarang mereka jadi motor,” kata Apung.

“Jadi seolah-olah kebijakan DPR bukan representasi 560 anggotanya tapi proyek oknum DPR,” tambah apung

Dalam hal ini FITRA, IBC dan LIMA menyatakan sikap :

1. Menolak Rencana Pembangunan Gedung DPR , tidak ada di anggaran APBN P 2015.

2. Bertolak belakang dengan kondisi masyarakat yang terkena dampak pemangkasan subsidi energi : bbm, gas dan listrik.

3. Potensi korupsi : markup, proyek bancakan politisi kuat.

4. Kinerja DPR dalam penganggaran masih transaksional, dalam Prolegnas UU Keuangan   Negara tidak optimal, dalam reses tidak ada pertanggungjawaban penggunaan dana negara.

5. Atau pengalihan isu untuk menutupi pembajakan ekonomi Indonesia : karpet merah investor, penunjukkan langsung infrastruktur triliunan yang mencekik rakyat.

//RedaksiFITRA

28 April 2015

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.