Skip to main content

Jakarta, 23 April 2019

OPEN DATA DAY (ODD) adalah perayaan tahunan tentang OPEN DATA yang diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 2 Maret. Tahun 2019 memasuki tahun ke-9, kelompok-kelompok masyarakat baik yang berasal dari kalangan akademisi atau LSM/NGO, berlomba untuk menggunakan data APBN untuk kemudian diolah menjadi informasi yang menarik dan mudah dipahami. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kepada masyarakat akan arti pentingnya OPEN DATA untuk mendorong transparansi anggaran.

ODD 2019, dengan tema DATAQUEST for BETTER BUDGET, diselenggarakan oleh Direktorat Penyusunan APBN bersinergi dengan PKN STAN dan Seknas FITRA (lembaga non pemerintahan yang bergerak di bidang transparansi anggaran). Kegiatan ini melibatkan 88 orang berasal dari mahasiswa dan lembaga non pemerintah, dengan tema yang diusung adalah seputar gender, ketimpangan (inequality), dan lingkungan (environment). Kegiatan ini dilaksanakan dalam satu hari penuh, dimulai pukul 9 pagi dan diakhiri dengan presentasi dari masing-masing tim hingga pukul 5 sore. Kesan yang dapat diambil adalah bahwa dalam waktu yang cukup singkat, sekitar 3-5 jam, peserta dapat mengolah data dan menghasilkan informasi tentang APBN, termasuk beberapa peserta dapat membuat sebuah kajian sederhana tentang APBN dalam kurun waktu yang singkat tersebut. 

Sehubungan dengan hal tersebut, bertempat di Ruang Rapat Ditjen Anggaran lantai 12, pada hari Senin (22/4) Dirjen Anggaran, Askolani, memberikan penghargaan kepada pemenang I ODD 2019 yang sekaligus ditunjuk sebagai Global Winner, yaitu Tim pou’s Fund Tim yang terdiri dari Rosita Dewi Astuti, Ihza Zhafranianto, Yocha Wisnu Pradita, dan Farah Annisa Widianingsih. Para pemenang ini mengambil tema “Lingkungan” dengan judul karya “The Indonesian Fiscal Instrument to Deal with Natural Disaster” Acara penghargaan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal FITRA dan Direktur PKN STAN. 

Satu anggota tim yaitu Rosita Dewi Astuti setelah melalui seleksi internal di PKN STAN ditunjuk untuk menghadiri dan mempresentasikan pengalamannya pada acara OPEN GOVERNMENT PARTNERSHIP (OGP) GLOBAL SUMMIT di Ottawa, Canada, pada tanggal 29-31 Mei 2019. Biaya sepenuhnya ditanggung oleh GIFT (Global Initiative for Fiscal Transparency) – lembaga di bawah International Budget Partnership (IBP) yang menangani survey transparansi anggaran. 

DEFINISI OPEN DATA

OPEN DATA adalah sebuah gagasan yang menyebutkan bahwa data (termasuk data APBN) harus tersedia secara bebas untuk digunakan dan diterbitkan ulang oleh semua orang sesuai keinginan, tanpa batasan hak cipta, paten, atau mekanisme kontrol lainnya. Tujuan dari gagasan ini serupa dengan gagasan “open-source” lainnya seperti open source-perangkat lunak, perangkat keras, konten terbuka, pendidikan terbuka, sumber daya pendidikan terbuka, pemerintahan terbuka, pengetahuan terbuka, akses terbuka, sains terbuka, dan web terbuka. 

Filosofi di balik OPEN DATA telah lama didirikan, tetapi istilah “OPEN DATA” sendiri baru-baru ini semakin populer dengan munculnya internet dan World Wide Web, terutama dengan peluncuran inisiatif OPEN GOVERNMENT. Di Indonesia, inisiatif keterbukaan pemerintah ini dilaksanakan oleh Sekretariat OGI (Open Government Indonesia). 

OPEN DATA, dalam bahasa yang sederhana, adalah bagaimana kemudian Pemerintah c.q. Kementerian Keuangan menyediakan data APBN untuk publik secara cepat dan up-to-date. Data yang disediakan juga harus memenuhi kriteria, format dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data (format Excel atau csv). Format publikasi data dalam bentuk pdf tidak direkomendasikan dalam inisiatif OPEN DATA. 

OPEN BUDGET INDEX (OBI)

OBI – Indeks Transparansi Anggaran berdasarkan hasil survey yang diluncurkan tahun 2018 lalu, Indonesia memperoleh skor 64, di atas rata-rata global 42. Dalam survey tersebut, banyak hal yang diukur termasuk kelengkapan dan ketepatan waktu dokumen APBN yang dihasilkan oleh Kementerian Keuangan serta bagaimana publik berpartisipasi dalam memberi masukan atas kebijakan fiskal yang ditempuh pemerintah. Salah satu bentuk partisipasi publik yang diukur adalah bagaimana kemudian Kementerian Keuangan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan portal data APBN yang telah disediakan. Bagaimana masyarakat berproses mengolah data tersebut menjadi informasi yang mudah dipahami dan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk tahun 2019, bentuk lomba yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan c.q. Ditjen Anggaran adalah lomba berburu data APBN (DATAQUEST) sekaligus memperingati OPEN DATA DAY 2019. Harapannya, dengan diadakannya lomba ini, masyarakat dapat berpartisipasi dan memanfaatkan data APBN dengan baik, masyarakat dapat mendapatkan data APBN langsung dari sumber yang dapat dipercaya, dan pada akhirnya dapat meningkatkan skor OBI. 

Sumber:
http://www.anggaran.kemenkeu.go.id/dja/edef-konten-view.asp?id=1435&fbclid=IwAR37pmOSsFGyc5SdDTD-nuT55D8mG9r3sdB5nImDxHNFMm-017DKBA36fR4

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.