Skip to main content

Anggaran Presiden SBY: Banyak Dipakai untuk Kunjungan Wisata Plesiran Presiden SBY ke Luar Negeri

Hoby kunjungan wisata plesiaran ke Luar negeri bukan hanya dimiliki oleh anggota DPR, yang mempunyai anggaran sebesar Rp.122 milyar untuk 58 kunjungan wisata plesiran ke luar negeri, di 20 negara, dan 23 negara lain belum ditentukan  yang dialokasikan dalam APBN 2010.

Selain diminati anggota DPR, Hoby kunjungan wisata pelesiran ke luar negeri juga diminati oleh Presiden SBY. Lihat saja baru-baru ini, dimana seharusnya Presiden SBY lebih nyaman berkunjung ke luar negeri daripada membuka secara langsung Muktamar Muhammadiyah di Yogyakarta. Dengan berbagai macam alasan, pada akhirnya presiden SBY hanya membuka muktamar muhammadiyah  hanya melalui teleconference dari media.

Kemudian, biasanya Presiden SBY mempunyai “segudang” alasan untuk melakukan kunjungan wisata plesiran ke luar negeri. Mulai dari Studi Banding, pertemuan-pertemuan international, dan urusan keagamaan.  Dan yang penting, dari semua alasan yang dikemukan seperti di atas, hanya sebuah “alibi Politik” untuk menghabiskan anggaran negara, dan menyakinkan publik bahwa Presiden benar-benar melakukan kunjungan ke luar negeri untuk kepentingan negara dan bangsa.

Kemudian, mari kita lihat, sudah berapa sih anggaran yang dibelanjakan presiden SBY ketika melakukan kunjungan wisata plesiran ke luar negeri, dan penjelasan sebagai berikut:

1) Presiden SBY sejak tahun 2005 – 2009 telah banyak melakukan kunjungan wisata plesiran ke luar negeri, dan telah menghabiskan anggaran sebanyak Rp.813.794.347.727 (Rp.813 milyar). Dan setiap tahun, presiden SBY rata-rata menghabiskan anggaran sebanyak Rp. 162 milyar pertahun. Jadi, untuk setiap tahun, Presiden SBY menghabiskan alokasi anggaran sebesar Rp.162 milyar, dan Rp. 162 milyar x 5 tahun menjadi Rp.813 milyar, dan Rp.813 milyar ini dibelanjakan hanya untuk carter pesawat dengan penerbangan VVIP. Sementara untuk tahun 2010, setneg mengalokasi anggaran kunjungan wisata plesiran Presiden SBY ke Luar negeri sebanyak Rp.179.034.756.000 (Rp.179 milyar). Dan untuk alokasi anggaran 2011, saat ini, setneg mengajukan alokasi anggaran ke DPR sebesar Rp.181.014.000.000 (Rp.181 milyar). (lihat lampiran I)

2) Kunjungan wisata pelesiran Presiden SBY ke luar negeri, misal untuk alokasi anggaran 2010 sebesar Rp. 179 milyar, dimana rata-rata untuk setiap bulan, Presiden bisa mengalokasi anggaran untuk kunjungan wisata pelesiran ke luar negeri sebesar Rp.14.919.563.000 (Rp.14 milyar) untuk setipa bulan. Dan Rp.14 milyar untuk setiap bulan untuk kunjungan wisata pelesiran Presiden ke luar negeri, jelas-jelas sangat mensakiti hati nurani rakyat miskin. Coba, kalau dibandingkan dengan  alokasi anggaran tahun 2010 untuk asuransi kesehatan masyarakat miskin, pemerintah melalui kementerian kesehatan hanya mengalokasi sebesar Rp. 1 Triliun untuk 32,53 juta rakyat miskin. Dan rata-rata pertahun untuk asuransi rakyat miskin hanya Rp. 152.704 untuk setiap tahun untuk satu orang rakyat miskin,  dan kalau setiap bulan, orang miskin hanya menerima Rp.12.809 perorang.

3) Kemudian, yang lebih mewah lagi, dan sangat menghambur-hambur uang negara adalah ketika Presiden SBY akan berangkat ke Luar negeri, negara juga sudah harus menyediakan pakaian dinas presiden sebesar Rp.893 juta. Kalau setiap minggu, Presiden bisa membeli pakaian dinas sebesar Rp. 18.615.854 (Rp.18 juta) untuk satu pakaian setiap satu minggu sekali atau setiap harus berangkat ke Luar negeri. Padahal, rakyat miskin untuk membeli pakaian, jangan membeli setiap hari, untuk setiap tahun saja sangat sulit membeli satu pakaian.

4) Selanjutnyan adalah belanja pencitraan Presiden seperi Pengadaan Road Blocker untuk Istana Presiden sebesar Rp.49 milyar, dan Pengamanan Fisik dan non fisik VVIP Presiden untuk APBN 2010 sebesar Rp.52 milyar,  RAPBN 2011 sebesar Rp.50 milyar, dan RAPBN Perubahaan 2011 dialokasi sebesar Rp.31 milyar, serta jumlah Total RAPBN 2011 akan mengalokasikan anggaran Pengamanan Fisik dan non fisik VVIP Presiden sebesar Rp.81 milyar.

5) Pengadaan Road Blocker untuk istana presiden sebesar Rp.49 milyar, jelas-jelas Presiden SBY telah melakukan pemborosan anggaran negara. Pengadaan Road Blocker sama seperti renovasi pagar halaman dan pengadaan security system di lingkungan Istana negara sebesar Rp.22.55 milyar untuk tahun anggaran tahun2009,yaitu sama-sama mencedarai rasa keadilan rakyat atas anggaran. Dan akan lebih baik, tidak mubazir dan adil alokasi anggaran sebesar Rp.49 milyar dialokasikan untuk membuka lapangan kerja baru untuk rakyat miskin karena imbas dari kenaikan TDL  (Tarip dasar listrik).

6) Dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 81 milyar untuk pengamanan fisik dan non fisik VVIP Presiden, Presiden SBY tidak usah berkeluh resah lagi tentang keamanan dan kenyamanan dirinya seperti ketika Bom Kuningan meledak, Presiden SBY menyatakan bahwa dia adalah target atau sasaran tembak dari kaum teroris. Dengan alokasi anggaran sebesar Rp.52 milyar untuk tahun APBN 2010, dan alokasi anggaran sebesar Rp.81 milyar untuk APBN 2011, Presiden SBY seharusnya melakukan rasionalisasi terhadap alokasi anggaran pengamanan terhadap dirinya, dan rasionalisasi berarti pemangkasan alokasi anggaran sebesar 50% untuk pengamanan Presiden, dan 50% lagi untuk subsidi TDL agar TDL untuk tahun 2011, Presiden membatalkan kenaikan TDL karena imbas kepada rakyat miskin.

Oleh karena itu, melihat alokasi anggaran kunjungan pelesiran ke luar negeri, pakaian dinas presiden, pengadaan Road Blocker untuk istana Presiden, dan untuk pengamanan fisik dan  non fisik VVIP Presiden seperti di atas, kami dari Seknas FITRA sangat prihatin dengan Presiden SBY, karena:

  • Presiden secara terang-terangan telah menghambur-hambur uang negara didepan kemeralatan nasib rakyat, dan tidak konsisten dengan penyataan-penyataannya selama ini, dimana Presiden SBY selalu mengajak Rakyat untuk berhemat, serta Presiden sendiri tidak pernah melakukan penghematan anggaran.
  • Meminta Komisi II DPR, untuk berani melakukan rasionalisasi atau pemangkasan anggaran presiden SBY, seperti  alokasi anggaran kunjungan wiasata  pelesiran ke luar negeri, pakaian dinas presiden, pengadaan Road Blocker untuk istana Presiden, dan untuk pengamanan fisik dan  non fisik VVIP Presiden.

Jakarta 03 Juli 2010
Uchok Sky khadafi
Kordinator Investigasi, dan Advokasi FITRA

Lampiran I
Perbandingan Alokasi Anggaran
Kunjungan Wisata Pelesiran 3 Presiden RI ke Luar Negeri

No

APBN Tahun

Uraian

Presiden

SBY

Megawati

Gus Dur

Rp

Rp

Rp

1

2001

Kunjungan ke Luar Negeri

48 milyar

2

2002

Kunjungan ke Luar Negeri

48.845 milyar

3

2005

Kunjungan ke Luar Negeri

162 milyar

4

2006

Kunjungan ke Luar Negeri

162 milyar

5

2007

Kunjungan ke Luar Negeri

162 milyar

6

2008

Kunjungan ke Luar Negeri

162 milyar

7

2009

Kunjungan ke Luar Negeri

162 milyar

8

2010

Kunjungan ke Luar Negeri

179 milyar

9

2011

Kunjungan ke Luar Negeri

181 milyar

Jumlah

1.173 Triliun

48.845 milyar

48 milyar

Sumber Data: Seknas FITRA diolah dari APBN 2001 -2002, 2005 – 2010, dan RKA (Rencana Kerja dan anggaran) tahun 2011 Rumah Tangga Kepresidenan

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.