Skip to main content

Oleh: Misbah Hasan, Ervyn Kaffah

Lima belas tahun perjalanan KPK banyak diwarnai berbagai serangan dan tekanan kepada lembaga anti rasuah ini, dukungan publik menjadi salah satu faktor eksistensi KPK. Banyaknya masyarakat yang datang ketika KPK menghadapi berbagai tekanan merupakan modalitas yang tidak main-main. Apa lagi grand corruption yang notabennya melibatkan banyak orang dan tokoh besar membuat KPK harus memiliki SDM yang semakin berkulitas.

Pada hari kamis kemarin Panita Seleksi Calon Pimpinan KPK periode 2015-2019 resmi menutup pendaftaran capim KPK dengan jumlah 348 pendaftar. Berbagai latar belakang seperti dari dari unsur Akademisi, Advokat, Korporat, Jaksa atau hakim, Anggota Polri, Auditor, dan Komisioner atau Pegawai KPK memberanikan diri untuk menjadi Pimpinan KPK.

FITRA menilai ini merupakan momentum yang baik untuk mendorong SDM KPK menjadi semakin berkualitas, salah satu bentuk dukungan FITRA adalah mendorong keterwakilan aktivis mengisi pimpinan KPK. Hal ini sangat penting karena pengalaman melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi secara mandiri atau kolektif menjadi keunggulan yang tidak dimiliki oleh unsur lain. Apa lagi aktivis yang notabennya memiliki jaringan akar rumput yang kuat bisa menjadi modal tersendiri untuk semakin memperkuat posisi KPK.

Selain itu, FITRA juga menyerukan publik untuk terlibat dalam memberikan input rekam jejak calon agar Pansel Capim KPK mendapatkan informasi yang handal.