Skip to main content

Sebagai salah satu tujuan target MDGs, Memerangi HIV dan AIDS merupakan Tujuan ke Enam target MDGs yang dikhawatirkan gagal dicapai pada tahun 2015. Target MDGs untuk tujuan enam ini adalah menghentikan laju penyebaran dan membalikkan kecenderungannya di tahun 2015. Kerja keras dan perhatian besar selurun elemen bangsa terhadap persoalan ini harus dicurahkan, jika Indonesia tidak ingin di nilai kalangan internasional sebagai Negara yang gagal mencapai komitmen global MDGs.

Salah satu faktor untuk melihat seberapa besar dan efektif komitmen Negara terhadap suatu persoalan bangsa adalah dengan melihat kebijakan alokasi anggaran. Kebijakan alokasi anggaran sebagai salah satu instrumen Negara, dapat memberikan gambaran apakah upaya memerangi HIV/AIDS mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah. Dalam kerangka ini, Seknas FITRA bersama Our Voices berupaya menyuarakan kepedulian terhadap upaya memerangi HIV/AIDS dengan memberikan sedikit konstribusi berupa booklet yang memberikan gambaran umum mengenai kebijakan anggaran dan persoalan prosedur kelembagaan dalam upaya memerangi HIV AIDS.

Moment Pemilu 2009 yang baru saja usai, merupakan manifestasi kenginan rakyat Indonsia terhadap eksekutif dan legislatif yang terpilih saat ini, untuk menyelesaikan persoalan Bangsa termasuk dalam upaya memerangi HIV/ AIDS. Beban pencapaian target MDGs berada dipundak hasil Pemilu 2009. Temuan-temuan yang disampaikan booklet ini, diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Persoalan, seperti proporsi alokasi anggaran pencegahan penyebaran HIV/AIDS, yang relatif besar namun tidak mampu menahan laju penyebaran HIV/AIDS, dapat menjadi pijakan persoalan yang harus diselesaikan oleh Pemerintahan hasil Pemilu 2009.

Tentunya apa yang disampaikan dalam booklet ini bukanlah obat mujarab yang mampu menahan laju penyebaran HIV/AIDS. Booklet ini hanyalah irisan kecil dari berbagai upaya yang tengah dilakukan elemen bangsa yang peduli terhadap HIV/AIDS. Kerja-kerja Seknas FITRA dan Our Voices yang dituangkan dalam booklet ini, tak lepas dari berbagai konstribusi berbagai pihak yang terlibat dalam penelitian ini, untuk itu ucapan termakasih kami sampaikan sebesar-besarnya., Penghargaan besar saya sampaikan kepada kedua penulis yang mau mencurahkan energi hingga selesainya booklet ini. Terimakasih kami sampaikan juga pada HIVOS atas dukungan hingga terlasana penelitian ini.

Akhir kata, agar kami tidak terjebak dalam kubangan, berbagai perspektif amat dibutuhkan dalam perbaikan booklet ini. Booklet ini membuktikan, bahwa kerja-kerja masyarakat sipil, dengan mengunakan instrumen anggaran, merupakan salah satu alat advokasi yang dapat digunakan dalam melakukan perubahan sosial.

Penulis:
Yenny Sucipto

Dukungan:
HIVOS

Tahun:
2009