Skip to main content

Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Misbah Hasan, mengungkap tiga krisis lingkungan yang mengancam masa depan bumi dan manusia (triple planetary crisis). Ketiga krisis itu adalah perubahan iklim, polusi dan kerusakan lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati.

“Indonesia tidak baik-baik saja, ada tiga krisis lingkungan dan Indonesia punya cita-cita mengatasi tiga krisis itu,” ujar Misbah dalam acara Budget Literacy Forum di UPN Veteran, Jakarta, Sabtu, 16 Desember 2023.

Menurutnya, ketiga krisis ini saling berkaitan dan memiliki dampak satu sama lain, seperti hilangnya varietas spesies yang berimbas pada hilangnya fungsi ekosistem. Hal tersebut berujung pada peningkatan gas rumah kaca (GRK) dan pencemaran lingkungan.

Misbah kemudian memaparkan soal aksi strategis lingkungan untuk mendorong transformasi ekonomi hijau Indonesia, seperti komitmen SGDs 2030 dan perjanjian paris, visi Indonesia Emas 2045, dan Net Zero Emission (NZE) 2060. “Ini semangatnya pemerintah,” tuturnya.

Apabila ekonomi hijau tercapai, kata Misbah, terdapat sejumlah manfaat yang bisa didapatkan. Beberapa manfaat itu misalnya, tercipta 1,8 juta lapangan pekerjaan baru terkait ekonomi hijau pada 2030, Produk Nasional Bruto (PNB) meningkat 25 hingga 34 persen pada 2045, hingga Produk Domestik Bruto (PDB) rata-rata yang tumbuh sebesar 6,1 hingga 6,5 persen per tahun hingga 2050. “Ini proyeksi-proyeksi yang sangat indah ya,” kata Misbah.

Tidak hanya itu, dia juga menyebut beberapa manfaat lainnya, seperti mendorong ketahanan iklim pada perekonomian, peningkatan luas mangrove, hingga 3,2 juta Ha hutan primer yang akan terlindungi pada 2060 jika ekonomi hijau tercapai.

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1810229/fitra-ungkap-3-krisis-lingkungan-yang-mengancam-masa-depan-apa-saja?utm_source=WhatsApp