Sekretariat Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) kembali merangking 16 Kementerian dan Lembaga Negara paling banyak menghabiskan dana dari utang luar negeri. Dalam rilisnya FITRA juga menyebut hutang sudah sampai sebesar Rp 2.036 triliun. Sayangnya, hutang yang banyak itu ternyata tidak bisa mensejahterakan rakyat. Tetapi, rakyat dibebani dan dipaksa membayar bunga dan pokok utang, Ini lebih disebabkan dari pengelola utang yang tidak transparan dan cenderung korup dan tertutup dalam perencanaan utang sehingga, realisasi utang luar negeri banyak diperuntukan bagi proyek-proyek yang bukan produktif agar tidak dapat membayar bunga dan pokok utang tersebut.
Berikut 5 besar dari 16 Kementerian dan Lembaga yang paling banyak menghabiskan utang luar negeri versi FITRA. Peringkat Pertama adalah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menghabiskan utang luar negeri sebanyak USD 871.1 juta atau setara sebesar Rp 8,3 triliun. Peringkat Kedua ada Kementerian Negara PPN/Bappenas yang menghabiskan utang luar negeri sebesar USD 302 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun. Kemudian Kementerian Pertahanan menempati peringkat Ketiga dengan total dan dari utang luar negeri yang dihabiskan sebesar USD 227,1 juta atau setara dengan dana sebesar Rp 2,1 triliun.
Posisi Keempat bertengger Kementerian Pekerjaan Umum dengan menghabiskan utang luar negeri sebesar USD 165.5 juta atau setara sebesar Rp 1,5 triliun utang luar negeri yang dihabiskan. Peringkat kelima ada PT PLN yang menghabiskan utang luar negeri sebesar USD 59 jutaatau setara Rp 567,2 milyar.
Redaksi : FITRA