Sumber: beritasatu.com
Hal ini membuat sejumlah anggota DPR meradang kepada Dahlan Iskan
Hubungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Menteri BUMN Dahlan Iskan belakangan panas dipicu pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam soal peran Dahlan dalam keluarnya Surat Edaran melarang pejabat negara kongkalikong anggaran dengan oknum anggota DPR.
Disebutkan Dipo bahwa Dahlan Iskan mengirimi dirinya sebuah SMS berisi ucapan terima kasih untuk mendorong jajaran direksi tidak melayani bila ada bujukan, permintaan atau tekanan permintaan jatah dari oknum DPR.
Hal ini membuat sejumlah anggota DPR meradang kepada Dahlan Iskan. Ketua DPR Marzuki Alie bahkan menyebut dirinya merasa terhina oleh Dahlan Iskan. Teman separtai marzuki, Wasekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa, bahkan meminta Dahlan secara terbuka menyebut nama anggota DPR yang meminta jatah anggaran.
Namun bagi Uchok Sky Khadafi, dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), kemarahan anggota DPR itu agak aneh. Menurutnya, justru anggota DPR Seharusnya menyambut dengan senang hati semua informasi yang disampaikan Dahlan tentang BUMN yang selalu memberikan upeti.
“Penyataan Dahlan anggap saja sebagai cambuk untuk memperbaiki kinerja DPR yang menerima upeti,” kata Uchok di Jakarta, hari ini.
Uchok menyebut Dahlan hanya merefleksikan keadaan bahwa tidak semua anggota dewan adalah orang baik, dimana ada juga orang yang memang mencari rejeki di BUMN untuk kepentingan pribadi.
Justru DPR seharusnya bukan galak kepada Dahlan Iskan, namun kepada Pemerintahan SBY-Boediono, yang menurut Uchok, juga banyak yang ‘memalak’ BUMN.
“Tukang palak BUMN itu bukan hanya dari legislatif, tapi juga banyak berasal dari pejabat publik. Uangnya untuk kepentingaan operasional politik pejabat publik untuk kepentingaan mempertahankan kekuasaan,” kata Uchok.
Sumber: beritasatu.com